Analisis Pengaruh Penurunan Kadar Air pada Studi Sifat Mekanik Threshing Force (TF) dalam Perontokan Tanaman Padi Varietas Ciherang
Keywords:
Kadar Air, Padi, Threshing Force, Varietas CiherangAbstract
Penurunan kadar air terjadi selama musim panen padi varietas Ciherang dari 116-125 hari setelah tanam (HST). Proses pemanenan padi dengan menggunakan mesin stripper mengakibatkan kehilangan hasil panen (losses) yang besar pada tingkatan kadar air terkecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh kadar air terhadap sifat mekanik gaya perontokan yaitu threshing force (TF) pada padi varietas Ciherang. Penelitian ini mengukur TF pada empat tingkat kadar air, diantaranya yaitu 24%, 20%, 15%, dan 12%. Metode analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap non-faktorial dengan 10 kali ulangan untuk setiap tingkat kadar air denga total percobaan sebanyak 40 percobaan. Data hasil penelitian dianalisis dengan ANOVA pada tingkat signifikansi 5%. Hasil menunjukkan bahwa penurunan kadar air berpengaruh signifikan terhadap TF. Padi dengan kadar air 24% memiliki TF tertinggi (0.907 N), diikuti kadar air 20% (0.651 N), 15% (0.426 N), dan 12% (0.121 N). Hasil ANOVA mengonfirmasi bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari pengaruh penurunan kadar air terhadap parameter TF dengan nilai P-value sebesar 1.15 x 10-22 (P < 0.05). Hasil identifikasi sifat mekanik TF padi juga dapat digunakan sebagai pemberi rekomendasi kadar air yang sesuai untuk pekerjaan pemanenan padi pada mesin stripper. Penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin rendah kadar air pada padi varietas Ciherang maka semakin rendah TF yang diperlukan untuk merontokkan gabah. Dengan demikian parameter kadar air memainkan peran penting dalam efisiensi perontokan padi. Hasil ini dapat digunakan untuk mengembangkan metode perontokan yang lebih efisien dan akurat serta meningkatkan kuantitas pemanenan padi.